investasi yg membayar rutin

Jumat, 24 Juli 2009

TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG HIBRIDA

BUDIDAYA JAGUNG HIBRIDA
I.PENDAHULUAN
Jagung (Zea mays) merupakan salah satu jenis tanaman pangan yang mendapat prioritas untuk dikembangkan karena kedudukannya disamping sebagai sumber utama karbohidrat dan protein, juga merupakan bahan baku urtama industri pakan ternak dan industri lainnya, sehingga mempunyai potensi yang besar untuk meningkatkan pendapatan petani, serta merupakan komoditas penting yang diusahakan oleh petani di Kabupaten Boalemo.
Pada tahun 2006 luas tanam jagung di Kabupaten Boalemo mencapai 26.738 Ha. Luas Panen 28.679 Ha dengan produksi 89.677 Ton.
Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi Jagung dalam negeri, diantaranya melalui penggunaan varietas hibrida .

II.SYARAT TUMBUH
a. Tanah
-Tekstur Lempung, lempung berdebu/ berpasir.
-Struktur:Gembur, kaya bahan organik.
-pH:5,5 - 7,5 (optimal 6,8).
-Kemiringan:Tidak > 8 %
-Lokasi :Areal terbuka seperti Ladang, persawahan, bebas dari genangan air, tidak terendam dapat diairi bila diperlukan.
b.Iklim
-Intensitas sinar :100 %
-Curah hujan :Optimal 100 – 200 mm/bulan.
-Temperatur:24 – 30 Derajat Celsius.

III.Budidaya Jagung Hibrida
a.Paket teknologi produksi
-Varietas hibrida
-Pengolahan tanah yang baik
-Benih bermutu baik
-Penggunaan Seed Treatmen (Rhidomi)
-Penyiangan
-Pengendalian hama penyakit
-Pemupukan berimbang
-Penggunaan PPC/ZPT.
b.Benih
-Bebas hama penyakit, murni dan bersih.
-Daya tumbuh diatas 90 %.
-Varietas jagung hibrida : C-1, Pioneer 1, CPI-1, IPB-4, Pioneer-2, C-2, CPI-2, C-3, Pioneer 3, Semar 1, Semar 2, Pioner 4, Pioner 5, Bisi-1, Bisi-2, Pioneer 6, Pioneer 7, Pioneer 8, Pioneer 9. NK11, NK 33
C,Penyiapan Lahan
*Pengolahan Tanah Sempurna
-Tanah dibajak / dicangkul 2 kali sedalam 15 – 20 cm.
-Gulma dan sisa tanaman dibenamkan sebagai pupuk, tanah digaru sampai rata.
- Waktu pengolahan tanah minimum 1 minggu sebelum tanam.
d.Waktu Tanam
Disesuaikan dengan tipoligi lahan, agro - ekosistem dan anjuran setempat, sebagai contoh :
-Lahan sawah irigasi : MK I dan MK II
-Lahan tadaah hujan : MK I
-Lahan kering : MH dan MK I
-Lahan pasang surut : tipe B yang mendekati tipe C, tipe dan D.
e. Penanaman
Penanaman dengan jarak tanam 80 Cm x 40 Cm 2 biji per lubang atau 80 Cm x 20 Cm perlubang 1 biji

IV. Pemeliharaan Tanaman
A.Waktu dan cara pemupukan
-Pupuk alam diberikan dengan cara menyebarkan dan diratakan pada saat pengolahan tanah terakhir.
-Pupuk buatan diberikan sebagai pupuk dasar pada saat tanam. Ditugal pada jarak 7 cm di kiri kanan luabang dengan dosis 1/3 Urea + seluruh TSP/SP-36 dan KCL dengan kedalaman 10 cm. Pupuk Urea dan TSP diberikan dalam satu lubang dan KCL pada lubang yang lain lalu ditutup dengan tanah. Pupuk susulan I diberikan pada umur 3 MST dengan dosis 2/3 Urea. Ditugal pada kedalaman 10 cm dengan jarakdari batang 15 cm, dimasukkan dalam lubang dan ditutup dengan tanah. Pupuk susulan II diberikan pada umur 5 SMT dengan dosis 1/3 Urea. Ditugal pada kedalaman 10 cm dengan jarak dari batang 15 cm. Pupuk Urea dimasukkan dalam lubang lalu ditutup dengan tanah.

b. Pengairan
-Pada tanah berat perlu dibuat drainase, hindari genangan air.
-Air irigasi diberikan pada saat tanam dan sebelum keluar malai serta periode keluarnya rambut hingga pembentukan tongkol.

c. Pengendalian Hama Penyakit dan Gulma
-Gunakan seed treatment (Rhidomi)
-Pengendalian sedini mungkin.
-Gunakan pengendalian secara terpadu sesuai anjuran.

d.Panen dan Pasca Panen
*Waktu Panen
-Kelobot kuning dan biji keras dan mengkilat, bila ditusuk dengan kuku tak berbekas.
-Kadar air 30 – 40 %.
*Umur Panen
Tergantung dari varietas dadn tinggi tempat dari permukaan laut.

*Cara Panen
-Panen dalam bentuk tongkol berkelobot.
-Pisahkan jagung yang sehat dengan jagung yang terinfeksi hama penyakit.
-Masukkan dalam satu wadah seperti karung gono/bakul.

*Pengeringan
Pengeringan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan sinar matahari dan alat pengering.
-Pengeringan tongkol sampai dengan kadar air biji 18 % (mudah dipipil tanpa menimbulkan kerusakan).
-Jagung pipilan dikeringkan sampai kadar air 13 – 14 % (kering simpan).

*Sortasi / Grading
-Tongkol besar (biji rapat, warna seragam) dipisahkan dari tongkol kecil (biji rusak, warna tidak seragam, belum masak dan lain – lain).
-Memisahkan biji besar dan kecil dilakukan sesudah jagung dipipil.

* Pemipilan
Pemipilan dilakukan bila tongkol sudah kering dengan kadar air 18 % (dipipil dengan pemipil manual) dan kadar air 25 – 28 % (dipipil dengan mesin pemipil jagung).

*Pengemasan
-Pengemasan /pewadahan dilakukan untuk memperkecil kehilangan hasil dan memudahkan pengangkutan, gunakan karung/plastik bersih.

*Penyimpanan
Bentuk pipilan dengan kadar air 14 %
-Disimpan rapat dengan plastik kedap udara
-Disimpan dalam wadah seperti silo, drum ata kaleng dan bebas dari hama gudang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar