investasi yg membayar rutin

Selasa, 28 Juli 2009

BUDIDAYA PADI

I. PENDAHULUAN

Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun. Tanaman pertanian kuno berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan subtropis. Bukti sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (Cina) sudah dimulai pada 3.000 tahun SM. Fosil butir padi dan gabah ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesh India sekitar 100-800 SM. Selain Cina dan India, beberapa wilayah asal padi adalah, Bangladesh Utara, Burma, Thailand, Laos, Vietnam.
Kebutuhan beras nasional tidak terpenuhi oleh produksi beras dalam negeri karena itu kita masih selalu mengimpor beras. Pemerintah, pada tahun 1998 mengimpor 3,1 juta ton beras untuk mengantisipasi kebutuhan beras masyarakat.
Dengan memperhatikan hal di atas seharusnya agribisnis padi dapat menarik banyak para investor. Namun demikiaan, dilain pihak, harga beras sangat ditentukan pemerintah dan tidak dinamis seperti halnya tanaman hortikultura atau perkebunan sehingga umumnya petani padi sering merugi. Tanpa perubahan tata niaga beras dan pengurangan campur tangan pemerintah, agribisnis padi akan tetap tidak banyak diperhitungkan dan diminati oleh investor di bidang pertanian.
Pada tahun 2003 sasaran luas tanam padi di Provinsi Gorontalo mencapai 47.592Ha. luas panen 45.940Ha dengan produksi 206.660 Ton.

II. BUDIDAYA PADI

Teknik Penanaman
1) Pola Tanam
Pada areal beririgasi, lahan dapat ditanami padi 3 x setahun, tetapi pada sawah tadah hujan harus dilakukan pergiliran tanaman
dengan palawija. Pergiliran tanaman ini juga dilakukan pada lahan beririgasi, biasanya setelah satu tahun menanam padi.
Untuk meningkatkan produktivitas lahan, seringkali dilakukan tumpang sari dengan tanaman semusim lainnya, misalnya padi gogo
dengan jagung atau padi gogo di antara ubi kayu dan kacang tanah. Pada pertanaman padi sawah, tanaman tumpang sari ditanam
di pematang sawah, biasanya berupa kacangkacangan.
2) Penanaman Padi Sawah
Bibit ditanam dalam larikan dengan jarak tanam 20 x 20 cm, 25 x 25 cm, 22 x 22 cm atau 30 x 20 cm tergantung pada varitas padi,
kesuburan tanah dan musim. Padi dengan jumlah anakan yang banyak memerlukan jarak tanam yang lebih lebar. Pada tanah subur
jarak tanam lebih lebar. Jarak tanam di daerah pegunungan lebih rapat karena bibit tumbuh lebih lambat. 2-3 batang bibit ditanam
pada kedalaman 3-4 cm.
3) Penanaman Padi Gogo
Penanaman dilakukan pada awal musim hujan setelah dua atau tiga kali turun hujan di bulan Oktober-November. Penanaman
dilakukan dengan cara:
a) Di dalam lubang tanam
b) Di dalam larikan

III. JENIS TANAMAN
Klasifikasi botani tanaman padi adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monotyledonae
Keluarga : Gramineae (Poaceae)
Genus : Oryza
Spesies : Oryza spp.

Terdapat 25 spesies Oryza, yang dikenal adalah O. sativa dengan dua subspecies yaitu Indica (padi bulu) yang ditanam
di Indonesia dan Sinica (padi cere). Padi dibedakan dalam dua tipe yaitu padi kering (gogo) yang ditanam di dataran tinggi
dan padi sawah di dataran rendah, yang memerlukan penggenangan.

IV. SYARAT TUMBUH TANAMAN PADI SAWAH

1. Iklim
a) Tumbuh di daerah tropis/subtropis pada 45 derajat LU sampai 45 derajat LS dengan cuaca panas dan kelembaban tinggi
dengan musim hujan 4 bulan.
b) Rata-rata curah hujan yang baik adalah 200 mm/bulan atau 1500-2000 mm/tahun. Padi dapat ditanam di musim
kemarau atau hujan. Pada musim kemarau produksi meningkat asalkan air irigasi selalu tersedia. Di musim hujan,
walaupun air melimpah prduksi dapat menurun karena penyerbukan kurang intensif.
c) Di dataran rendah padi memerlukan ketinggian 0-650 m dpl dengan
V. HAMA PENYAKIT & GULMA

A. Hama (Nama Latin)
1. Hama putih (Nymphula depunctalis)
2. Padi trip (Trips oryzae)
3. Ulat tentara (Pseudaletia unipuncta)
a) Wereng batang padi: (Nilaparvata lugens),
b) Wereng daun padi: (Nephotettix apicalis).
c) Walang sangit (Leptocoriza acuta)
d) Kepik hijau (Nezara viridula)
e) Penggerek batang padi
Putih (Tryporhyza innotata),
Kuning (T. incertulas),
Bergaris (Chilo supressalis)
Merah jambu (Sesamia inferens).
f) Hama tikus (Rattus argentiventer)
g) Burung (manyar Palceus manyar, gelatik dll).

B. Penyakit (Penyebab)
a) Bercak coklat daun(Helmintosporium oryzae).
b) Blast (Pyricularia oryzae)
c) Garis coklat daun (Cercospora oryzae)
d) Busuk pelepah daun (Rhizoctonia sp)
e) Penyakit fusarium (Fusarium moniliforme)
f) Penyakit noda (Ustilaginoidea virens)
g) Hawar daun (Xanthomonas campestris)
h) Penyakit bakteri daun bergaris (Translucens)
i) Penyakit kerdil (Nilaparvata lugens)
) Penyakit tungro (Nephotettix impicticeps)

C. Gulma
Gulma yang tumbuh di antara tanaman padi adalah rumput-rumputan seperti rumput teki (Cytorus rotundus) dan gulma
berdaun lebar. Pengendalian dengan cara mekanis (mencabut, menyiangi), jarak tanam yang tepat dan penyemprotan
herbisida Basagran 50 ML, Difenex 7G, DMA 6 dll.
. STANDAR PRODUKSI

A. Ruang lingkup
Standar produksi meliputi: klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilajn contoh, cara uji, syarat penandaan dan pengemasan.
Diskripsi
Standar mutu gabah di Indonesia tercantum dalam SNI 0224-1987-0.

B. Klasifikasi dan Standar mutu
a) Persyaratan kualitatif
1. Bebas hama dan penyakit.
2. Bebas bau busuk, asam atau bau-bau
3. Bebas dari bahan-bahan kimia seperti
sisa-sisa pupuk, insektisida, fungisida dan bahan kimia lainnya.
4. Gabah tidak boleh panas.
b) Persyaratan kuantitatif
1. Kadar air maksimum (%): mutu I=14,0; mutu II=14,0; mutu III=14,0.
2. Gabah hampa maksimum (%): mutu I=1,0; mutu II=2,0; mutu III=3,0.
3. Butir rusak dan butir kuning maksimum (%): mutu I=2,0; mutu II=5,0; mutu III=7,0.
4. Butir rusak dan gabah muda maksimum (%): mutu I=1,0; mutu II=5,0; mutu III=10,0.
5. Butir merah maksimum (%): mutu I=1,0; mutu II=2,0; mutu III=4,0.
6. Benda asing maksimum (%): mutu I tidak ada; mutu II=0,5; mutu III=1,0.
7. Gabah varientas lain maksimum (%): mutu I=2,0; mutu II=5,0; mutu III=10,0.

Tingkat mutu gabah rendah (sample grade) adalah tingkat mutu gabah tidak
memenuhi persyaratan tingkat mutu I,II dan III tidak memenuhi persyaratan kualitatif.
.

Minggu, 26 Juli 2009

TANAMAN PENGHASIL MINYAK ASTIRI

TANAMAN PENGHASIL MINYAK ASTIRI DAN
SENYAWA
Kayu Manis | Nilam | Jahe | Pala | Gambir
1. KAYU MANIS
Cinnamomum sp. Adalah tanaman rempah dari famili Lauraceae yang terdiri
dari beberapa spesies. Hasil utama dari tanaman ini adalah kulitnya yang
digunakan sebagai rempah. Saat ini terdapat 7 spesies Cinnamomum yang
kulitnya dapat diperdagangkan, yaitu C. zeylanicum, C. cassia, C. tamala Ness
& Eberm, C. burmani Blume, C. sintok Blume, C. javanicum Blume dan
C.culilawan Blume.
Sumatera Barat merupakan penghasil utama kulit C. burmani . Istilah seharihari
untuk tanaman ini adalah kayu manis. Kulit kering tanaman ini disebut
cassiavera. Tanamn ini juga dibudidayakan di Jawa Barat, Tengah, Tengger
(Jawa Timur) dan Mangarai (Flores).
C. burmani dapat ditanam di daratan rendah sampai daratan tinggi yang kurang
dari 1500 m dpl. Walaupun demikian, tanaman ini tidak dianjurkan ditanam di
daratan rendah yang kurang dari 500 m dpl. karena akan menghasilkan kulit
yang buruk mutunya. Untuk pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan udara
dengan kelembaban tinggi dan curah hujan tinggi (2000~2500 mm) dan merata
sepanjang tahun. Tanah yang cocok untuk pertumbuhannya adalah tanah
berhumus dan dalam serta tekstur remah berpasir.
Tanamn ini dapat dipanen (diambil kulitnya) setelah ditanam selama 2 tahun.
Biasanya petani memanennya setelah berumur 4 tahun.

2. NILAM
Nilam (Pogostemon sp.) adalah tanaman penghasil minyak atsiri yang banyak
ditanam di Sumatera Barat, Sumatera Utara (Nias, Tapanuli Selatan, Tapanuli
Tengah), Aceh Barat, Aceh Selatan dan Purwokerto.
Ada 3 jenis nilam, yaitu: Pogostemon patchouli, P. heyneanus dan P. hortensis.
P. patchouli berasal dari Filipina, kemudian disebarkan dan berkembang di
Malaysia, Madagaskar, Paraguay, Brazilia dan Indonesia. Di Indonesia nilam ini
di tanam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Nilam ini tidak
berbunga, kadar minyaknya tinggi (2,5~5 %). Karakteristik minyaknya sesuai
dengan yang diinginkan dalam perdagangan.
P. heyneanus disebut juga nilam Jawa atau nilam hutan. Tanaman ini berasal
dari India. Di Indonesia, tanaman ini banyak ditemukan di hutan-hutan Pulau
Jawa. Tanamn ini dapat membentuk bunga dan kadang minyaknya lebih
rendah (0,5~1,5%). Karakteristik minyak ini kurang diinginkan dalam perdagangan.
P. hortensis. disebut juga nilam sabun karana dapat digunakan untuk mencuci
pakaian. Tanaman ini hanya ditemukan di hutan-hutan daerah Banten.
Meskipun sepintasmirip nilam Jawa, tanaman ini tidak berbunga. Kandungan
minyaknya juga rendah (0,5~1,5 %). Sifat minyaknya jelek dankurang diminati pasar.
Tanaman nilam tumbuh dengan baik di daratan rendah, tapi dapat ditanam di
daratan tinggi yang tidak lebih dari 2200 m dpl. Untuk pertumbuhannya
tanaman ini membutuhkan hujan yang merata sepanjang tahun dengan curah
hujan yang cukup tinggi (2500~3500 mm). Suhu yang hangat 24~280C dan
kelembaban udara sedang (75%).
Agar tumbuh dengan baik, tanaman ini membutuhkan yanah yang subur,
gembur, dan banyak mengandung humus.
Tanaman sudah dapat dipanen 6~8 bulan setelah ditanam. Kemudian panen
dapat diulang setiap 3 bulan.

3. JAHE
Jahe merupakan salah satu tanaman rempah. Tanaman ini membutuhkan
curah hujan yang tinggi dan tanah subur untuk pertumbuhannya. Tanaman ini
banyak diusahakan di daerah yang berketinggian 500~1000 m dpl.
Saat ini terdapat 3 jenis jahe, yaitu jahe putih kecil (jahe sunti), jahe merah
dan jahe besar (jahe gajah). Jahe sunti dan jahe merah mengandung cleoresin dan
serat lebih banyak dibanding jahe gajah.
Jahe diolah menjadi berbagai produk, diantaranya adalah jahe kering, bubuk
jahe, minyak atsiri jahe, pikel jahe, jahe kristal dan manisan jahe.

4. PALA
Pala terdiri dari berbagai spesies, yaitu Myristica fragrans yang berasal dari
Pulau Banda; M. argenta Warb (Papua noot) dan M. schefferi Warb yang
berasal dari Papua Barat, M. speciosa yang berasal dari Pulau Bacan serta M.
sucecanea yang berasal dari Pulau Halmahera. Buah dari M speciosa dan M.
sucecanea tidak bernilai ekonomis sehingga spesies ini tidak dibudidayakan.
Pala tumbuh dengan baik pada daerah yang banyak curah hujannya atau
daerah beriklim basah sepanjang tahun dengan udara yang cukup panas
(25~300C) dan lembab. Tanaman ini dapat tumbuh didaratan rendah yang
kurang dari 700 m dpl pada tanah cerul yang dapat menahan air.
Pala mulai berbuah setelah berumur 5~6 tahun. Pada umur 10 tahun tanaman
ini akan memberikan hasil buah yang optimal. Tanaman ini produktif berbuah
sampai 25 tahun.
Buah pala berbentuk bulat telur dampai lonjong, bagian terluar adalah kulit
buah. Di bawah kulit buah terdapat tempurung biji yang diselubungi oleh jala
berwarna merah api yang disebut dengan fuli. Di bawah tempurung terdapat biji
pala. Kandungan bagian-bagian buah tersebut adalah sebagai berikut:
BAGIAN BUAH BUAH BASAH BUAH KERING
Daging Buah 77,8 9,9
Fuli 4,0 2,1
Tempurung 15,1 ---
Biji 13,1 8,4
Buah pala dapat digunakan sebagai bahan baku jamu dan bumbu. Minyak biji
pala (misrintin) dapat memberikan efek halusinasi dan membunuh larva
peptisida. Minyak fuli dapat juga membunuh larva serangga. Buah muda dari
pala dipetik untuk disuling minyaknya karena kandungan minyak atsiri buah
pala muda lebih tinggi dibanding dengan buah tua.

5. GAMBIR
Tanaman gambir (Uncaria gambir) merupakan tanaman daerah tropis.
Tanaman ini telah dibudidayakan semenjak beberpa abad di daerah paling
basah di Sumatera, Kalimantan, Malaysia dan ujung barat Pulau Jawa. Saat ini
sebagian besar produksi gambir berasal dari Sumatera Barat dan sebagian
kecil dari Sumatera Selatan dan Bengkulu.
Dalam perdagangan, gambir merupakan istilah untuk ekstrak kering daun
tanaman gambir. Ekstrak ini mengandung catechin (memberikan pasca rasa
manis enak) asam catechu tanat (memberikan rasa pahit) dan juercetine
(pewarna kuning).Catechin hidrat (bentuk d, L dan dL) mempunyai titik leleh 930C
dan bentuk anhidridanya mempunyai titik leleh lebih tinggi, yaitu 174~1750C.
Catechin tersebut larut dalam air mendidih dan alkohol dingin.
Gambir telah lama digunakan sebagai salah satu ramuan makan sirih. Selain itu
gambir digunakan sebagai astrigen, antiseptik, obat sakit perut dan bahan
pencampur kosmetika, perjernih air baku pabrik bir, pemebri rasa pahit pada bir
dan bahan penyamak kulit.
Untuk bahan obat, importir Jerman Barat mensyaratkan kadar catechine gambir
40`60 % dan perusahaan Ciba Geigy mensyaratkan catechin minimal 60,5 %.
Untuk menyamak kulit, perusahaan pengolah kulit Cuirplastek R. Bisset dan Cie
mensyaratkan kandungan tanin 40 %.
Tanaman gambir dapat dipanen setelah 1~1,5 tahun setelah panen. Yang
dipanen adalah daun beserta ranting tanaman. Jaringan tanaman tersebut
banyak mengandung cathecin. Panen dilakukan dengan memotong cabang dan
ranting-ranting tanaman. Setiap tahun, panen dapat dilakukan 2~4 kali
tergantung kepada pertumbuhan tanaman. Tanaman gambir dapat dipanen
terus menerus selama 15 tahun semenjak pemanenan.

Sumber : Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera Barat, Hasbullah,
Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat

Sabtu, 25 Juli 2009

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PISANG

PENDAHULUAN
Tanaman pisang tumbuh baik dan dibudidayakan di seluruh wilayah Indonesia. Setiap petani dapat dipastikan menanam pisang, sekalipun diantaranya hanya menanam pisang pada pekarangan.
Pemanenan buah pisang tidak mengenal musim. Tanaman pisang dapat menghasilkan buah yang siap panen setelah berumur 9 – 18 bulan setelah penanaman tergantung kultivar yang ditanam, iklim dan cara bercocok tanam.
Penanganan pasca panen buah pisang segar penting diperhatikan dalam rangka pengendalian mutu buah pisang, sedangkan pengolahan buah pisang menjadi berbagai macam produk olahan perlu juga dikembangkan guna meningkatkan nilai tambah dan peningkatan pendapatan serta menumbuh-kembangkan usaha rumah tangga dan industri yang berbasis pisang.

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PISANG
Pisang dapat diolah menjadi berbagai macam produk olahan seperti sari buah pisang, dodol pisang dan tepung pisang.
A. Sari Buah Pisang Ambon
Sari buah pisang sangat cocok untuk iklim Indonesia yang beriklim tropis.
Rasanya segar dengan aroma yang kuat. Pisang ambon, pisang raja, pisang susu
sangat baik untuk diolah menjadi sari buah, warnanya menarik dan rasanya enak.
Untuk membuat sari buah, pisang yang digunakan harus matang penuh dan mempunyai
aroma yang kuat. Buah yang kurang matang akan menghasilkan sari buah yang agak
sepet.
Bahan
•Pisang ambon matang
•Gula pasir 150 gr/liter sari buah
•Asam sitrat 1 gr/liter sari buah
Peralatan
•Pisau
•Blender
•Saringan
•Botol
Cara Pembuatan
1.Pilih pisang yang baik dan matang.
2.Kupas, kemudian direndam dalam asam sitrat
3.Blanching dengan upa panas selama 7 menit
4.Blender dan tambahkan air 1 : 3 (bubur pisang : air).
5.Bubur pisang kemudian disaring lalu ditambahkan gula pasir dan asam sitrat.
6.Selanjutnya masukkan dalam botol dan dipasteurisasi selama 30 menit dalam air
mendidih.


B. Dodol Pisang
Hampir semua jenis pisang dapat dibuat dodol. Salah satu jenis pisang yang
sangat baik digunakan sebagai bahan dodol pisang adalah pisang nangka, karena
selain manis rasanya juga agak masam. Pisang nangka merupakan pisang yang kurang
disukai untuk dikonsumsi segar oleh karena itu harganya relatif murah. Dengan
memanfaatkan aroma dan rasa asam pisang nangka, dalam bentuk olahan mana nilai
ekonomi pisang nangka dapat ditingkatkan.
Bahan
•Pisang 2 kg
•Gula pasir 1 ons
•Gula merah 3 ons
•Tepung ketan1 ons
•Kelapa 1 butir
•Vanili 1 bks
Peralatan
•Baskom
•Talenan
•Pisau
•Cetakan dodol
Cara Pembuatan
1.Pisang dikupas dan dipotong kecil-kecil kemudian diblender sampai halus.
2.Kelapa dikupas kemudian diparut lalu diperas untuk dijadikan santan.
3.Pisang yang telah dihaluskan, gula pasir, gula merah, vanili, tepung ketan dan
santan dicampur bersama-sama lalu dipanaskan sampai terbentuk adonan kental.
4.Adonan yang telah jadi segera dituang ke cetakan kemudian didinginkan dan
setelah itu dipotong menurut ukuran yang dikehendaki.
5.Dodol pisang yang telah dipotong-potong kemudian dibungkus dengan kertas minyak
atau plastik.
C.Tepung Pisang
Tepung pisang dibuat dari buah pisang yang mentah. Cara pembuatannya mudah dan
sederhana. Pada dasarnya semua jenis pisang dapat diolah menjadi tepung pisang.
Tepung pisang yang terbuat dari pisang kepok sangat baik hasilnya, warna
tepungnya putih dan menarik. Dari 100 kg pisang segar akan diperoleh kurang
lebih 23 kg tepung pisang.
Bahan
•Pisang kepok
•Natrium metabisulfit 2 gr/liter
Peralatan
•Pisau
•Alat Perajang
•Alat Pengering
•Alat Penggiling
•Ayakan
Cara Pembuatan
1.Buah pisang dipotong kecil menggunakan alat pengiris sehingga berbentuk
potongan dengan ukuran kurang lebih 1 x 0,5 cm.
2.Kemudian pisang direndam dalam larutan metabisulfit selama + 10 menit setelah
itu ditiriskan.
3.Kemudian dilakukan pengeringan, jika menggunakan dryer dengan suhu 60o C maka
waktu yang dibutuhkan 1 jam 20 menit dengan kapasitas alat 2 kwintal pisang
segar. Jika dengan panas matahari maka diperlukan waktu + 2 hari.
4.Setelah kering (kadar air 14%), irisan pisang dapat digiling / dihancurkan
dengan menggunakan hammer mill atau ditumbuk.
5.Hasil penggilingan kemudian diayak lalu dikemas dalam kantong plastik.

membuat email baru di Gmail

Gmail adalah layanan email gratis dari Google. Layanan ini dilengkapi dengan fasilitas yang canggih dan kapasitas penyimpanan yang berlimpah. Bayangkan, setiap akun email diberi kapasitas penyimpanan sebesar 6GB lebih. Dengan kapasitas penyimpanan sebesar ini, Anda tidak perlu menghapus email lama Anda. Bahkan Anda dapat menyimpan mp3 disini.

Cara membuka akun baru di Gmail sangatlah mudah. Anda cukup meluangkan waktu Anda 5 menit dengan mengikuti panduan dibawah ini.

Langkah pertama, ketikan http://gmail.com pada address browser Anda. Lihat bagian sebelah kanan. Klik tulisan “Sign up for Gmail” untuk membuat email baru.

Sign Up Gmail

Langkah kedua adalah mengisi formulir pendaftaran email baru. Berikut adalah keterangan dari bagian yang perlu Anda isi:

* First Name: Isikan dengan nama depan Anda
* Last Name: Isikan dengan nama belakang Anda
* Desired Login Name: Isikan dengan nama email yang Anda mau.
Misalkan saya mendaftar dengan nama kemukus, maka akun email baru saya adalah
kemukus@gmail.com.
Nama email harus unik, maka Anda harus memeriksa apakah nama email yang Anda inginkan sudah dipakai oleh orang lain atau belum. Jadi setelah Anda mengetikan nama email yang Anda inginkan, tekan tombol “check availibility!”. Jika ternyata Gmail menyatakan bahwa nama email Anda “unavailable”, berarti nama email ini sudah digunakan oleh orang lain. Anda harus mengganti ke nama email lain. Anda dapat meneruskan bila nama email Anda belum pernah digunakan oleh orang lain (available).
* Choose a password: Masukan password untuk login ke email Anda. Minimal 8
huruf atau angka.
* Re-enter password: Ulangi password Anda disini untuk mencegah kesalahan ketik.
* Remember Me on this computer: Merupakan layanan untuk login secara otomatis.
Jangan dicentang apabila Anda sedang berada di warnet.
* Enable Web History: Merupakan layanan untuk login secara otomatis juga, namun
fungsinya lebih ke hasil searching di Google. Jangan dicentang apabila Anda
sedang berada di warnet.
* Security Question: Adalah pertanyaan yang akan ditanyakan oleh Gmail apabila
Anda lupa password. Gunakan pertanyaan dengan jawaban yang Anda ingat.
Misalnya apa binatang kesayangan saya
* Answer: Adalah jawaban dari pertanyaan security Anda. Anda harus menjawab
dengan kata yang Anda masukan disini, barulah Gmail memberikan password Anda.
* Secondary email: Alamat email Anda yang sedang aktif. Tidak harus diisi.
Hanya digunakan pada bila Anda lupa password.
* Location: lokasi Anda (Indonesia)
* Word verification: ketikan huruf pada gambar
* Term of service: Anda dapat membaca aturan penggunaan Gmail disini

Langkah ketiga, setelah mengisikan seluruh informasi yang diminta, tekan tombol “I accept. Create my account”. Selamat. Akun email baru Anda telah selesai dibuat. Klik link “I’m ready. Show me my account” pada sebelah kanan untuk masuk ke akun gmail baru Anda.

Jumat, 24 Juli 2009

BUDIDAYA KEDELAI

BUDIDAYA KEDELAI

I.PENDAHULUAN
Kedelai (Glycine Max) merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Di Indonesia mulai di budidayakan abad ke-17 sebagai tanaman makanan dan pupuk hijau. Kedelai banyak ditanam di dataran rendah yang tidak banyak mengandung air seperti di pesisir utara Jawa Timur dan Sulawesi Utara (Gorontalo).

II.SYARAT TUMBUH
* Tanah
-Tekstur : alluvial, regosol, grumosol latosol dan andosol
-Struktur : Tanah tidak terlalu basah tetapi air tetap tersedia, draenase & aerase tanah cukup baik.
-PH : 5,8 – 7,0
-Lokasi : topografi tanah datar

* Iklim
-Curah hujan : 100-400 mm/bln
-Suhu : 21-34°C, proses kecambah suhu 30°C
-Ketinggian tempat : 300-500 m dpl

III.BUDIDAYA TANAMAN
*Pembibitan
Benih yang digunakan harus mempunyai daya tumbuh besar dan seragam, tidak tercemar varietas lain, bersih dari kotoran dan tidak terinfeksi dengan hama penyakit. Benih yang ditanam juga harus merupakan Varietas unggul yang berproduksi tinggi, berumur genjah/pendek dan tahan serangan hama dan penyakit.
* Pengolahan media tanam
-Persiapan tanam pada tanah tegalan atau sawah tadah hujan sebaiknya dilakukan 2x pencang-kulan. Pertama dibiarkan teragin-angin 5-7 hari, kedua sekaligus meratakan,memupuk, menggem-burkan dan membersihkan tanah dari sisa-sisa akar tanaman. Jarak antara waktu pengolahan dan pananaman ± 3 minggu.
-Lebar bedengan 50-60 cm & tinggi 20 cm. Jarak antara drainase yang satu dengan yang lain sekitar 3-4 m.
-Tanah dengan keasaman < 5,5 harus dilakukan pengapuran. Pe-ngapuran dilakukan 1 bulan sebelum musim tanam, dengan dosis 2-3 ton/ha.
*Teknik penanaman
-Jarak tanam yang biasa dipakai adalah 30x20 cm, 25x25 cm, atau 20x20 cm pada tanah tndus jarak tanam dapat dirapatkan.
-Sistim penanaman yang dilakukan :
Sistim tanaman tunggal
Sistim tanaman campuran
Sistim tanaman tumpangsari
-Kedelai sebaiknya ditanam men-jelang akhir musim penghujan yakni saat tanah agak kering tetapi masih mengandung cukup air.
*Pemeliharaan tanaman
-Apabila jumlah benih yang tidak tumbuh mencapai >10% maka sebaiknya segera diganti dengan benih baru. Waktu penyulaman yang terbaik adalah sore hari.
-Penyiangan ke-1 dilakukan pada umur 2-3 minggu. Penyiangan ke-2 dilakukan sekitar 6 minggu setelah tanam (pada saat tanaman selesai berbunga).
-Pembubunan dilakukan tidak terlalu dalam agar tidak merusak perakaran tanaman.
-Dosis pupuk secara tepat adalah :
 Sawah kondisi tanah subur : pupuk urea = 50 Kg/Ha
 Sawah kondisi subur sedang : Urea 50 Kg/Ha, TSP 75 Kg/Ha dan KCl 100 Kg/Ha.
 Sawah kondisi subur : Urea 100 Kg/Ha, TSP 75 Kg/Ha dan KCl 100 Kg/Ha.
 Sawah kondisi tanah kurang subur : Pupuk kandang 2000 – 5000 Kg/Ha, Urea 50 – 100 Kg/Ha, TSP 50 – 75 Kg/Ha dan KCl 50 – 75 Kg/Ha.
-Kedelai menghendaki kondisi tanah yang lembab tetapi tidak becek. Kondisi seperti ini dibutuhkan sejak benih ditanam hingga pengisian polong. Saat menjelang panen tanah sebaiknya dalam keadaan kering.
-Waktu penyemprotan pestisida dilakukan berbeda-beda tergan-tung jenis hama dan pola penyerangannya.

IV.HAMA DAN PENYAKIT
Pengendalian :
-Menanam kedelai pada waktunya, mengolah tanah dengan baik, bersih, tidak ditumbuhi tanaman inang seperti : terung-terungan, kapas-kapasan dan kacang-kacangan.
-Biji yang ditanam sebaiknya dari varietas yang tahan terhadap penyakit layu.
-Membuang bagian tanaman yang terserang hama dan penyakit dan membakarnya.
-Menggunakan musuh alami / predator
-Menyemprotkan insektisida pada permukaan daun bagian atas dan bawah (pada sore/malam hari).
-Memperbaiki drainase.

V. PANEN DAN PASCA PANEN

-Umur kedelai yang akan dipanen yaitu sekitar 75-110 hari tergan-tung varietas dan ketinggian tempat.
-Panen dilakukan apabila sebagian besar daun sudah menguning, buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak.
-Pemungutan kedelai dilakukan pada saat tidak hujan, agar hasilnya segera dapat dijemur.
-Kedelai dijemur diatas tikar, anyaman bambu, atau dilantai semen sampai betul-betul kering dengan kadar air 10 – 15 % ( + 3 hari ).
-Setelah disortir, biji kedelai dijemur kembali sampai kadar airnya 9 – 11 %, baru dapat disimpan atau dipasarkan.
-Agar kedelai dapat disimpan dalam jangka waktu cukup lama, maka setiap 2 –3 bulan sekali harus dijemur lagi hingga kadar air 9 – 11 %.

TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG HIBRIDA

BUDIDAYA JAGUNG HIBRIDA
I.PENDAHULUAN
Jagung (Zea mays) merupakan salah satu jenis tanaman pangan yang mendapat prioritas untuk dikembangkan karena kedudukannya disamping sebagai sumber utama karbohidrat dan protein, juga merupakan bahan baku urtama industri pakan ternak dan industri lainnya, sehingga mempunyai potensi yang besar untuk meningkatkan pendapatan petani, serta merupakan komoditas penting yang diusahakan oleh petani di Kabupaten Boalemo.
Pada tahun 2006 luas tanam jagung di Kabupaten Boalemo mencapai 26.738 Ha. Luas Panen 28.679 Ha dengan produksi 89.677 Ton.
Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi Jagung dalam negeri, diantaranya melalui penggunaan varietas hibrida .

II.SYARAT TUMBUH
a. Tanah
-Tekstur Lempung, lempung berdebu/ berpasir.
-Struktur:Gembur, kaya bahan organik.
-pH:5,5 - 7,5 (optimal 6,8).
-Kemiringan:Tidak > 8 %
-Lokasi :Areal terbuka seperti Ladang, persawahan, bebas dari genangan air, tidak terendam dapat diairi bila diperlukan.
b.Iklim
-Intensitas sinar :100 %
-Curah hujan :Optimal 100 – 200 mm/bulan.
-Temperatur:24 – 30 Derajat Celsius.

III.Budidaya Jagung Hibrida
a.Paket teknologi produksi
-Varietas hibrida
-Pengolahan tanah yang baik
-Benih bermutu baik
-Penggunaan Seed Treatmen (Rhidomi)
-Penyiangan
-Pengendalian hama penyakit
-Pemupukan berimbang
-Penggunaan PPC/ZPT.
b.Benih
-Bebas hama penyakit, murni dan bersih.
-Daya tumbuh diatas 90 %.
-Varietas jagung hibrida : C-1, Pioneer 1, CPI-1, IPB-4, Pioneer-2, C-2, CPI-2, C-3, Pioneer 3, Semar 1, Semar 2, Pioner 4, Pioner 5, Bisi-1, Bisi-2, Pioneer 6, Pioneer 7, Pioneer 8, Pioneer 9. NK11, NK 33
C,Penyiapan Lahan
*Pengolahan Tanah Sempurna
-Tanah dibajak / dicangkul 2 kali sedalam 15 – 20 cm.
-Gulma dan sisa tanaman dibenamkan sebagai pupuk, tanah digaru sampai rata.
- Waktu pengolahan tanah minimum 1 minggu sebelum tanam.
d.Waktu Tanam
Disesuaikan dengan tipoligi lahan, agro - ekosistem dan anjuran setempat, sebagai contoh :
-Lahan sawah irigasi : MK I dan MK II
-Lahan tadaah hujan : MK I
-Lahan kering : MH dan MK I
-Lahan pasang surut : tipe B yang mendekati tipe C, tipe dan D.
e. Penanaman
Penanaman dengan jarak tanam 80 Cm x 40 Cm 2 biji per lubang atau 80 Cm x 20 Cm perlubang 1 biji

IV. Pemeliharaan Tanaman
A.Waktu dan cara pemupukan
-Pupuk alam diberikan dengan cara menyebarkan dan diratakan pada saat pengolahan tanah terakhir.
-Pupuk buatan diberikan sebagai pupuk dasar pada saat tanam. Ditugal pada jarak 7 cm di kiri kanan luabang dengan dosis 1/3 Urea + seluruh TSP/SP-36 dan KCL dengan kedalaman 10 cm. Pupuk Urea dan TSP diberikan dalam satu lubang dan KCL pada lubang yang lain lalu ditutup dengan tanah. Pupuk susulan I diberikan pada umur 3 MST dengan dosis 2/3 Urea. Ditugal pada kedalaman 10 cm dengan jarakdari batang 15 cm, dimasukkan dalam lubang dan ditutup dengan tanah. Pupuk susulan II diberikan pada umur 5 SMT dengan dosis 1/3 Urea. Ditugal pada kedalaman 10 cm dengan jarak dari batang 15 cm. Pupuk Urea dimasukkan dalam lubang lalu ditutup dengan tanah.

b. Pengairan
-Pada tanah berat perlu dibuat drainase, hindari genangan air.
-Air irigasi diberikan pada saat tanam dan sebelum keluar malai serta periode keluarnya rambut hingga pembentukan tongkol.

c. Pengendalian Hama Penyakit dan Gulma
-Gunakan seed treatment (Rhidomi)
-Pengendalian sedini mungkin.
-Gunakan pengendalian secara terpadu sesuai anjuran.

d.Panen dan Pasca Panen
*Waktu Panen
-Kelobot kuning dan biji keras dan mengkilat, bila ditusuk dengan kuku tak berbekas.
-Kadar air 30 – 40 %.
*Umur Panen
Tergantung dari varietas dadn tinggi tempat dari permukaan laut.

*Cara Panen
-Panen dalam bentuk tongkol berkelobot.
-Pisahkan jagung yang sehat dengan jagung yang terinfeksi hama penyakit.
-Masukkan dalam satu wadah seperti karung gono/bakul.

*Pengeringan
Pengeringan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan sinar matahari dan alat pengering.
-Pengeringan tongkol sampai dengan kadar air biji 18 % (mudah dipipil tanpa menimbulkan kerusakan).
-Jagung pipilan dikeringkan sampai kadar air 13 – 14 % (kering simpan).

*Sortasi / Grading
-Tongkol besar (biji rapat, warna seragam) dipisahkan dari tongkol kecil (biji rusak, warna tidak seragam, belum masak dan lain – lain).
-Memisahkan biji besar dan kecil dilakukan sesudah jagung dipipil.

* Pemipilan
Pemipilan dilakukan bila tongkol sudah kering dengan kadar air 18 % (dipipil dengan pemipil manual) dan kadar air 25 – 28 % (dipipil dengan mesin pemipil jagung).

*Pengemasan
-Pengemasan /pewadahan dilakukan untuk memperkecil kehilangan hasil dan memudahkan pengangkutan, gunakan karung/plastik bersih.

*Penyimpanan
Bentuk pipilan dengan kadar air 14 %
-Disimpan rapat dengan plastik kedap udara
-Disimpan dalam wadah seperti silo, drum ata kaleng dan bebas dari hama gudang

TIPE SEORANG PEMIMPIN

KEPEMIMPINAN DI ALAM TERBUKA

TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengidentifikasi kekurangan diri sendiri untuk perbaikan
Memberdayakan potensi orang lain
Menerapkan perilaku kepemimpinan dalam melaksanakan kerja kelompok atau mandiri
Menerapkan perilaku kepemimpinan yang demokratis dan mempunyai nilai-nilai kejuangan
Mengembangkan organisasi yang senantiasa belajar

MENGENAL DIRI SENDIRI
Mengenal potensi yang dimiliki, cara pemanfaatannya dan cara pengembangannya

POTENSI MANUSIA YANG PERLU DIPELIHARA DAN DIMANFAATKAN
Potensi fisik badaniah
Potensi mental intelektual
Potensi mental spiritual
Potensi sosial emosional

Kajian Tentang cara mengenali diri sendiri difokuskan kepada
Gaya belajar
Gaya kepemimpinan
Semangat untuk maju
Kepribadian yang berkembang
Proses terjadinya perobahan perilaku yang lebih permanen

GAYA BELAJAR
Dari pengalaman nyata
Dari observasi reflektif
Melalui percobaan
Dengan konsepsualisasi abstrak Mana yang paling dominan dalam diri kita

GAYA KEPEMIMPINAN
Dua hal yang biasanya dilakukan pemimpin terhadap bawahan atau pengikutnya
Perilaku mengarahkan
Perilaku mendukung

EMPAT GAYA DASAR KEPEMIMPINAN
Rendah dukungan Rendah pengarahan G 4 DELEGASI
Pemimpin memberi sedikit dukungan dan sedikit pengarahan
Pemimpin mendelegasikan keputusan-keputusan dan tanggung jawab pelaksanaan tugas kepada pengikutnya

Tinggi dukungan Rendah pengarahan G 3 PARTISIPASI
Pemimpin memberikan banyak dukungan namun sedikit dalam pengarahan
Pemimpin menyusun keputusan bersama-sama dengan pengikutnya dan mendukung usaha-usaha mereka dalam menyelesaikan tugas

Tinggi pengarahan Tinggi dukungan G 2 KONSULTASI
Pemimpin menunjukkan perilaku yang banyak mengarahkan dan banyak memberikan dukungan
Pemimpin menjelaskan keputusan dan kebijaksanaan yang ia ambil dan mau menerima pendapat dari pengikutnya
Tapi pemimpin tetap memberikan pengawasan dan pengarahan dalam penyelesaian tugas pengikutnya

Tinggi pengarahan Rendah dukungan G 1 INSTRUKSI
Pemimpin menunjukkan perilaku yang bayak memberikan pengarahan namun sedikit dukungan
Pemimpin memberi instruksi tentang peranan dan tujuan kpd pengikutnya dan secara ketat mengawasi pelaksanaan tugas mereka

CIRI PEMIMPIN YANG BERPRINSIP (Covey, 1969)
Terus menerus belajar dari pengalaman
Berorientasi pada pelayanan
Memancarkan energi positif
Mempercayai orang lain
Hidup seimbang
Melihat hidup sebagai petualangan
Sinergistik
Berlatih terus untuk memperbaharui diri

PERAN PEMIMPIN ORGANISASI PEMBELAJAR DIMASA DEPAN (Senge, 1990)
Perencana / perancang
Guru / pelatih
Pelayan

SEMANGAT UNTUK MAJU
Semangat pribadi erat kaitannya dengan karakter yang tercermin pada kepribadian dan perilakunya
Dasar utama :
setiap orang ingin bermakna bagi dirinya sendiri, bagi keluarga, masyarakat dan bangsa

PROSES AKTIVITAS MANUSIA (Moeljono, 2005)
Setiap perilaku digerakkan oleh tujuan
Tujuan didorong oleh motivasi
Dibalik motivasi terdapat keinginan untuk berprestasi

FAKTOR-FAKTOR INTERNAL YANG ERAT KAITANNYA DENGAN SEMANGAT SESEORANG (Waidi , 2000)
Pola pikir
Keyakinan
Budaya
Kepentingan
Keterlibatan
Kinerja
Gaya hidup
Tujuan yang ingin dicapai

PRIBADI YANG BERKEMBANG
Potensi fisik dan potensi mental intelektual seseorang mencapai puncak pada usia tertentu (mis. : IQ pada usia 19 tahun)
Potensi mental spiritual dan potensi sosial emosional senantiasa berkembang atau dapat dikembangkan
Semakin berumur seseorang bisa semakin meningkat pribadinya (semaikn arif)

TIPE KEPRIBADIAN (PETER TYRER)
Ambisius
Tenang
Cemas
Tidak ambil peduli
Pencuriga
Dependen
Formal

TIPE KEPRIBADIAN (PETER TYRER)
Ambisius
Tenang
Cemas
Tidak ambil peduli
Pencuriga
Dependen
Formal

TINGKAT KEMATANGAN MANUSIA
KURANG MATANG / DEWASA
Pasif
Ada ketergantungan
Sedikit alternatif
Minat yang dangkal
Berpikir jangka pendek
Menempatkan diri sebagai bawahan
Kurang mempunyai kehati- hatian

MATANG / DEWASA
Aktif
Tidak ada ketergantungan
Banyak alternatif
Minat yang dalam
Berpikir jangka panjang
Menempatkan diri sama atau menjadi atasan
Hati-hati dan mengendalikan diri

CARA-CARA PENYESUAIAN
Alloplastis, yaitu dengan mengubah sikap dan perilaku diri sendiri agar sesuai dengan kondisi lingkungan
Geneplastis, yaitu dengan mengadakan perubahan pada diri sendiri dan pada lingkungan yang ada dalam kewenangannya
Autoplastis, yaitu mengubah lingkungan sosial sesuai dengan harapan, sepanjang hal tersebut memungkinkan

Kamis, 23 Juli 2009

Teknologi budidaya padi SRI


TEKNIS BUDIDAYA PADI

SISTEM OF RICE INTENSIFICATION

( S R I )




DENGAN MOTEDE SRI PRODUKSI PADI

MENCAPAI DIATAS 8 TON

Hasil uji coba penanaman Padi metode SRI pada Varitas Ciherang dengan jarak tanam 30 x 30 cm dibeberapa daerah menghasilkan :

Ø Populasi per Ha, 111.112 rumpun

Ø Jumlah anakan produktif per rumpun rata-rata 20 - 30 anakan

Ø Panjang malai rata rata 23,5 Cm

Ø Butir gabah bernas setiap malai 117 butir

Ø Berat gabah permalai rata-rata 3 gram

Bagaimana bisa mendapatkan produksi Padi diatas 8 ton ?. maka secara matematis perhitungan produksi Padi per Ha adalah sebagai berikut :

= Jumlah rumpun per HA x jumlah anakan produktif per rumpun x rata – rata berat gabah permalai

= Produksi per Ha : 111.112 rumpun x 25 anakan x 3 gram /rumpun = 8.333.400 gram. perHa = 8.333 Kg GKP/Ha = 8,33 ton gabah kering panen.


TEKNIS BUDIDAYA PADI METODE SRI

A.PENGOLAHAN TANAH.

Pengolahan tanah sempurna, dibajak sedalam 25 – 30 cm , digaru/sisir sampai lumpur sempurna dan diratakan kemudian diberi pupuk organik ( pupuk kandang, kompos dll )

B.PEMILAHAN BENIH BERNAS DENGAN LARUTAN GARAM DAN PERENDAMAN

Sebelum disemai perlakuan benih Padi sbb:

- Buat larutan garam dalam ember dengan perbandingan 10 : 1 dan rendam benih dalam larutan garam tersebut.

- Pisahkan benih Padi yang tenggelam kemudian cuci dengan air bersih

- Rendam benih yang bermutu ( tenggelam ) dalam air bersih selama 24 -48 Jam

- Setelah direndam benih dianginkan ( ditiris) selama 24 - 48 jam sampai berkecambah.

- Benih ditaburkan merata kedalam bedengan pesemaian yang telah diberi pupuk organik terlebih dahulu dan ditutup tanah tipis.

- Pesemaian di siram dan dijaga dari ganguan hama/ penyakit

C.PENANAMAN.

Penanaman bibit metode SRI pada umur 5 – 15 hari setelah semai, jarak tanam 30 x 30 cm ditanam dengan jumlah bibit perlubang satu ( tanam tunggal ) dan dangkal 1 – 1,5 cm, serta posisi perakaran seperti L.

D.PEMUPUKAN

Metode SRI sangat mengajurkan penggunaan pupuk organik ( pupuk kandang, kompos dll ) sebab selain memperbaiki struktur tanah juga bisa mengikat air, hanya mengingat ketersediaan pupuk organik yang terbatas maka penggunaan pupuk anorganik juga dianjurkan yaitu dengan dosis per Ha :

I. Pemupukan I , umur 7 – 15 HST, dosis Urea 100 Kg, Phonska 100 Kg.

2.Pemupukan II, umur 25 – 30 HST, dosis Urea 50 Kg , Phonska 50 Kg dan PPC 1ltr.

3.Pemupykan III, umur 40 – 45 HST , dosis Urea 50 Kg dan PPC 1 liter.

Untuk menghemat pupuk sebelum dipupuk adakan pengujian kesuburan tanaman dengan alat Bagan Warna Daun ( BWD ).

E. PENYIANGAN

Penyiangan dilakukan selain dengan herbisida juga dianjurkan dengan landak setelah berumur 10 hari dan diulang 2 – 3 kali interval 10 hari.

F, PEMBERIAN AIR

Pengairan dilakukan dengan cara terputus dan ketinggian air macak – macak 0,5 cm maksumum 2 cm. pada periode tertentu petakan sawah dikeringkan sampai tanah pecah - pecah


Perangkap keong mas.

G,PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT

Pengendalian hama penyakit dilakukan dengan konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

Dengan cara pemakaian varitas tahan hama dan sehat, penanaman serentak. Hama belalang, walang sangit dan keong mas dibuat perangkap, wereng, ulat grayak ditabur abu, penggunaan pestisida adalah langkah terakir bila serangan lewat ambang ekonomi. Pengamatan secara teratur sangat dianjurkan untuk melihat perkembangan populasi hama dan musuh alami yang ada.

H. P A N E N

Pemanenan dilakukan setelah tanaman tua yang ditandai dengan menguningnya semua bulir padi dan bila digigit tidak berair.

Penanganan panen dan pasca panen dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan prinsip menekan kehilangan dan kerusakan gabah hasil panen.


DINAS PERTANIAN & KETAHANAN PANGAN

KABUPATEN BOALEMO