investasi yg membayar rutin

Jumat, 24 Juli 2009

BUDIDAYA KEDELAI

BUDIDAYA KEDELAI

I.PENDAHULUAN
Kedelai (Glycine Max) merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Di Indonesia mulai di budidayakan abad ke-17 sebagai tanaman makanan dan pupuk hijau. Kedelai banyak ditanam di dataran rendah yang tidak banyak mengandung air seperti di pesisir utara Jawa Timur dan Sulawesi Utara (Gorontalo).

II.SYARAT TUMBUH
* Tanah
-Tekstur : alluvial, regosol, grumosol latosol dan andosol
-Struktur : Tanah tidak terlalu basah tetapi air tetap tersedia, draenase & aerase tanah cukup baik.
-PH : 5,8 – 7,0
-Lokasi : topografi tanah datar

* Iklim
-Curah hujan : 100-400 mm/bln
-Suhu : 21-34°C, proses kecambah suhu 30°C
-Ketinggian tempat : 300-500 m dpl

III.BUDIDAYA TANAMAN
*Pembibitan
Benih yang digunakan harus mempunyai daya tumbuh besar dan seragam, tidak tercemar varietas lain, bersih dari kotoran dan tidak terinfeksi dengan hama penyakit. Benih yang ditanam juga harus merupakan Varietas unggul yang berproduksi tinggi, berumur genjah/pendek dan tahan serangan hama dan penyakit.
* Pengolahan media tanam
-Persiapan tanam pada tanah tegalan atau sawah tadah hujan sebaiknya dilakukan 2x pencang-kulan. Pertama dibiarkan teragin-angin 5-7 hari, kedua sekaligus meratakan,memupuk, menggem-burkan dan membersihkan tanah dari sisa-sisa akar tanaman. Jarak antara waktu pengolahan dan pananaman ± 3 minggu.
-Lebar bedengan 50-60 cm & tinggi 20 cm. Jarak antara drainase yang satu dengan yang lain sekitar 3-4 m.
-Tanah dengan keasaman < 5,5 harus dilakukan pengapuran. Pe-ngapuran dilakukan 1 bulan sebelum musim tanam, dengan dosis 2-3 ton/ha.
*Teknik penanaman
-Jarak tanam yang biasa dipakai adalah 30x20 cm, 25x25 cm, atau 20x20 cm pada tanah tndus jarak tanam dapat dirapatkan.
-Sistim penanaman yang dilakukan :
Sistim tanaman tunggal
Sistim tanaman campuran
Sistim tanaman tumpangsari
-Kedelai sebaiknya ditanam men-jelang akhir musim penghujan yakni saat tanah agak kering tetapi masih mengandung cukup air.
*Pemeliharaan tanaman
-Apabila jumlah benih yang tidak tumbuh mencapai >10% maka sebaiknya segera diganti dengan benih baru. Waktu penyulaman yang terbaik adalah sore hari.
-Penyiangan ke-1 dilakukan pada umur 2-3 minggu. Penyiangan ke-2 dilakukan sekitar 6 minggu setelah tanam (pada saat tanaman selesai berbunga).
-Pembubunan dilakukan tidak terlalu dalam agar tidak merusak perakaran tanaman.
-Dosis pupuk secara tepat adalah :
 Sawah kondisi tanah subur : pupuk urea = 50 Kg/Ha
 Sawah kondisi subur sedang : Urea 50 Kg/Ha, TSP 75 Kg/Ha dan KCl 100 Kg/Ha.
 Sawah kondisi subur : Urea 100 Kg/Ha, TSP 75 Kg/Ha dan KCl 100 Kg/Ha.
 Sawah kondisi tanah kurang subur : Pupuk kandang 2000 – 5000 Kg/Ha, Urea 50 – 100 Kg/Ha, TSP 50 – 75 Kg/Ha dan KCl 50 – 75 Kg/Ha.
-Kedelai menghendaki kondisi tanah yang lembab tetapi tidak becek. Kondisi seperti ini dibutuhkan sejak benih ditanam hingga pengisian polong. Saat menjelang panen tanah sebaiknya dalam keadaan kering.
-Waktu penyemprotan pestisida dilakukan berbeda-beda tergan-tung jenis hama dan pola penyerangannya.

IV.HAMA DAN PENYAKIT
Pengendalian :
-Menanam kedelai pada waktunya, mengolah tanah dengan baik, bersih, tidak ditumbuhi tanaman inang seperti : terung-terungan, kapas-kapasan dan kacang-kacangan.
-Biji yang ditanam sebaiknya dari varietas yang tahan terhadap penyakit layu.
-Membuang bagian tanaman yang terserang hama dan penyakit dan membakarnya.
-Menggunakan musuh alami / predator
-Menyemprotkan insektisida pada permukaan daun bagian atas dan bawah (pada sore/malam hari).
-Memperbaiki drainase.

V. PANEN DAN PASCA PANEN

-Umur kedelai yang akan dipanen yaitu sekitar 75-110 hari tergan-tung varietas dan ketinggian tempat.
-Panen dilakukan apabila sebagian besar daun sudah menguning, buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak.
-Pemungutan kedelai dilakukan pada saat tidak hujan, agar hasilnya segera dapat dijemur.
-Kedelai dijemur diatas tikar, anyaman bambu, atau dilantai semen sampai betul-betul kering dengan kadar air 10 – 15 % ( + 3 hari ).
-Setelah disortir, biji kedelai dijemur kembali sampai kadar airnya 9 – 11 %, baru dapat disimpan atau dipasarkan.
-Agar kedelai dapat disimpan dalam jangka waktu cukup lama, maka setiap 2 –3 bulan sekali harus dijemur lagi hingga kadar air 9 – 11 %.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar